Mitos Jalur Alas Roban yang Ngeri Ngeri Sedap

alas roban

Semua yang dipanggil alas, hutan, pasti tidak hanya dihuni hewan, pepohonan, atau manusia. Ada makhluk tak kasat mata yang turut andil meramaikan. Apalagi kalau tempat itu dulunya menjadi tempat pembuangan mayat, dan dibangun di atas mayat korban kerja paksa gubernur Hindia-Belanda Daendels. Itulah jalan raya Alas Roban. Nah, selain terkenal dengan kelokan-kelokannya yang tajam, jalan raya itu punya sisi kengerian lain. Apa saja, simak!

1. Dibonceng Hantu

Satu hal yang paling ditakuti oleh pengendara saat mengendarai kendaraan bermotor, baik sepeda motor, mobil, bis, maupun truk, di jalanan yang terkenal ngeri dan mistis adalah dibonceng oleh makhluk yang tak diundang. Kejadian makhluk halus yang membonceng kendaraan ini sudah menjadi rahasia umum bagi mereka yang biasa pulang-pergi lewat jalur Alas Roban, apalagi buat penduduk sekitar situ. Untuk itulah penduduk sekitar maupun yang sudah kenal dengan jalur Alas Roban ini menyarankan supaya melewati ini jalur pas siang hari. Atau kalau terpaksa melewatinya pas malam hari, pengendara diusahakan menyiapkan mental sehingga konsentrasinya tidak terganggu. Ya bagaimana lagi, orang samping jalan itu jurang, kalau hilang fokus, kaget dan semacamnya bisa-bisa tewas masuk jurang.

2. KM 15

Kilometer 15 jalur Alas Roban ini memang terkenal mengerikan dan angker. Salah satu cerita terkenal tentang keangkeran KM 15 ini adalah adanya rumah makan gaib. Suatu ketika ada rombongan satu keluarga yang hendak berlibur mengunjungi sanak kerabatnya di Jakarta. Mereka berangkat dengan mobil pribadi dari Magelang. Nah pas masuk ke Alas Roban kebetulan sudah jam 10 malam. Saat itu jalanan sepi, bisa dibilang hanya mereka yang melintasi Alas Roban malam itu. Padahal rute yang mereka ambil adalah rute lintas provinsi yang biasa dilewati  bis-bis dan truk.

Saat melintasi Alas Roban mereka melihat cahaya lampu di pinggir jalan. Mereka pikir sudah dekat dengan pemukiman penduduk sekitar, yang artinya sebentar lagi mereka akan keluar dari Alas Roban. Tapi ternyata lampu itu berasal dari Rumah Makan Pecel Lele, semacam Rumah Makan Lamongan yang biasa ditemui di jalur Pantura dengan hidangan ayam, bebek, dara, lele baik bakar atau goreng. Mereka pun merapatkan mobil ke bahu jalan, dan mampir di sana sambil melepas lelah.

Saat turun dari mobil, karena gelap dan ngantuk, si kakak tertua kakinya terbentur plang bertuliskan KM 15. Dan itu terjadi dua kali, saat turun dan juga saat hendak naik ke mobil. Nah di sini tak ada kejadian yang menghebohkan sampai mereka pulang dari Jakarta ke Magelang. 

Perjalan pulang mereka melewati jalur yang sama. Tapi kali ini, mereka masuk ke Alas Roban saat hari masih siang. Saat menikmati pemandangan Alas Roban yang sebelumnya tidak bisa dinikmati ketika berangkat karena hari itu sudah malam, mata si kakak tertua terperanjat, kaget, melihat plang KM 15. Dia ingat malam saat berangkat ke Jakarta, mereka mampir makan di warung pinggir jalan Alas Roban, dan kakinya membentur plang KM 15 itu dua kali. Dan ternyata saat melihatnya di siang bolong, plang KM 15 itu berada di pinggir jurang, tepatnya dua meter ke belakang dari plang hanya ada jurang. Tidak ada warung makan. Sekali lagi, hanya ada jurang.

Lantas apa kesimpulannya? Mereka, tengah malam itu, sedang makan dengan melayang di atas jurang. Nah, loh!

Pun memang, di KM 15 ini sering terjadi kecelakaan yang banyak memakan korban jiwa.

3. Bis Hantu

Mitos yang satu ini juga tak kalah terkenalnya dengan keangkeran KM 15. Brodigyo namanya. Dialah yang mengalami kejadian ngeri-ngeri sedap ini di tahun 1996. Tengah malam dan cuaca sedang hujan, dari Surabaya dia melewati Alas Roban dengan bebek Astrea kesayangannya. Sepanjang menelusuri jalur Alas Roban ini, dia sama sekali tak melihat adanya kendaraan lain selain dirinya. Namun, beberapa saat kemudian, dari spion dia melihat sorot lampubis sedang melaju di belakangnya. Brodigyo sempat kaget, tapi dia berusaha tetap fokus. Nah, kendaraan besar itu kemudian menyorot lagi ke arahnya. Setelah sejenak melihat dari arah spion, si Brodigyo pun memperlambat lajunya dan sedikit menepi ke pinggir jalan; mempersilakan bis itu melaju di depannya. Namun, bis itu tak juga menyalipnya. 

Akhirnya dia pun kembali mengecek bis itu lewat spion motor bebeknya. Terkejutlah dia. Setelah mengamati baik-baik kendaraan di belakangnya  itu, ternyata bis itu sudah rombeng, kusam, nampak persis seperti bis yang muncul tahun 70-an. Dia pun mempercepat lajunya. Dan si bis aneh itu juga tak mau kalah, terus membuntuti lajur motor Brodigyo. Sampai sampai Brodigyo merinding karena bis itu melaju sangat kencang seperti hendak menabraknya. Dan benar. Ditabraknyalah Brodigyo. Namun, tak terjadi apa-apa. Dan bis itu? Bis itu, setelah menabrak Brodigyo dari belakang, lenyap, hilang entah kemana.

Nah itu dia tiga mitos ngeri-ngeri sedap jalur Alas Roban. Mungkin, dengan infrastruktur yang berkembang saat ini, adanya jalan tol yang bisa dijadikan pilihan saat hendak lewat Alas Roban, sekarang kejadian-kejadian semacam cerita di atas sudah jarang terulang. Tapi meski demikian, saat bepergian kemana pun, di mana pun, dan kapan pun, hati-hati adalah kunci utama.

Baca juga Misteri Legenda Alas Purwo yang Mengerikan

Belum ada Komentar untuk "Mitos Jalur Alas Roban yang Ngeri Ngeri Sedap"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel