Mitos Unicorn di Masyarakat Kuno Tiongkok, Turki, Jepang, dan Irak

unicorn

Karena debat pilpres kemarin, unicorn tiba-tiba viral dan menjadi trending warganet. Sebelum menjadi istilah khusus untuk menyebut rintisan perusahaan yang punya nilai valuasi lebih dari satu miliar dolar, kuda bertanduk yang bisa terbang itu punya mitosnya sendiri. Tiap negara atau masyarakat tertentu punya mitos yang berbeda mengenai unicorn ini. Apa saja mitosnya? Berikut mitos unicorn yang tersebat di masyarakat kuno Tiongkok, Turki, Jepang, dan Irak.

1 | Unicorn dalam mitos masyarakat kuno Tiongkok

qilin

Unicorn dalam mitos Tiongkok punya nama sendiri yaitu Qilin. Mitos unicorn atau Qilin itu sudah ada sejak jaman Konfusius. Orang-orang Tiongkok pada jaman dulu meyakini Qilin atau Unicorn sebagai salah satu hewan mistis yang merupakan anak naga. Orang-orang Tiongkok percaya bahwa Qilin punya kemampuan istimewa, yaitu memberitahukan mana hal-hal yang baik dan mana yang buruk. Karena anak naga, Qilin pun memiliki kepala seperti naga, kulitnya juga bersisik dengan warna biru dan hijau. Selain itu, Qilin dalam mitos Tiongkok punya kaki yang kukunya terbelah, persis seperti kaki kuda, bertanduk lebih dari satu, dan punya ekor beruang. Qilin atau unicorn ini dipercaya oleh masyarakat Tiongkok jaman dulu telah hidup selama dua ribu tahun atau lebih.

Orang-orang Tiongkok percaya bahwa Qilin itu bukan makhluk yang jahat. Dia membawa keberuntungan buat orang yang melihatnya, dan tentu hanya orang-orang  pilihan saja yang bisa melihatnya. Oarng-orang Cina juga mengukir batu nisannya dengan sosok Qilin. Mereka percaya Qilin akan membantu orang mati itu menuju surga sekaligus mengusir roh-roh jahat. Selain itu Qilin juga dipercaya bertugas membawa anak-anak istimewa dari surga di punggungnya untuk dikirimkan ke orang-orang tua mereka di dunia. Jadi, orang-orang Tiongkok kuno percaya anak-anak yang terlahir hebat adalah anak-anak kiriman Qilin dari surga.

2 | Unicorn dalam mitos masyarakat kuno Turki


karkadan

Di Turki juga ada loh mitos tentang Unicorn. Masyarakat Turki menyebutnya dengan Karkadan atau Kartijan. Kartijan sendiri berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti penguasa padang pasir. Bahkan penulis muslim abad ke sepuluh Ahmad bin Fadlan dan penjelajah muslim abad ke 14 yaitu Ibnu Batutah mengklaim pernah melihat monster Unicorn ini. Namun banyak sarjana era sekarang percaya bahwa apa yang mereka lihat sebagai Unicorn itu sebenarnya Elasmotherium, salah satu jenis badak yang sudah punah dan pernah di daerah itu.

Namun, tak seperti mitos unicorn di Jepang dan Cina atau Tiongkok, unicorn atau Karkadann di masyarakat Turki digambarkan sebagai monster yang buas. Karkadann saat berlari selalu mengguncangkan bumi, dan ketika mengaum, suara aumannya begitu mengerikan sehingga hewan-hewan lain akan lari tunggang-langgang. Namun hanya satu hewan yang tak takut dengan monster Karkadann, yaitu merpati Tanjung atau merpati setengah berkerah. Merpati itu akan terbang mendekat ke Karkadann dan bersiul mendendangkan lagu yang dapat menjinakkan Karkadann.

3 | Unicorn dalam mitos masyarakat kuno Jepang

kirin

Kalau di Tiongkok Unicorn akrab dipanggil Qilin, Masyarakat kuno Jepang menyebut Unicorn dengan Kirin. Cuma beda huruf pertama dan huruf tengah. Dan ternyata mitos Kirin di Jepang punya kaitan dengan mitos Qilin di Tiongkok. Menurut legenda masyrakat Jepang kuno, nama Kilin diambil dari gabungan Unicorn jantan yaitu Ki dan Unicorn betina yaitu Lin. 

Masyarakat Jepang pada jaman itu percaya bahwa Kirin adalah salah satu dari empat makhluk yang dikuduskan. Ketiga makhluk lainnya adalah naga yang menguasai udara, phoenix yang menguasai api, dan kura-kura yang menguasai air. Lalu siapa yang menguasai daratan? Nah masyarakat jepang menguduskan Kirin karena dia dianggap sebagai penguasa daratan. 

Dalam mitos masyarakat Jepang diceritakan bahwa saat berjalan di atas rumput Kirin tak pernah membuat rumput itu bengkok atau tertekuk. Kirin juga dipercaya bisa berjalan di atas air, dan saat terbang tubuhnya terkadang dikelilingi api atau awan.

4 | Unicorn dalam mitos masyarakat kuno Republik Irak

unicorn irak

Orang-orang Mesopotamia, Asiria, dan Babilonia (ketiganya sekarang disebut Republik Irak) mennggambarkan unicorn dengan bercirikan seperti lembu yang besar atau keledai liar yang biasa disebut rimu atau alim. Ada legenda yang berkembang di masyarakat Babilonia kuno bahwa matahari adalah jelmaan singa, dan bulan adalah jelmaan Unicorn. Dan mereka menganggap perbedaan siang dan malam sebagai singa (matahari) yang terus menerus mengejar unicorn bertanduk (bulan) di langit.

Ctesias, seorang dokter Yunani, menceritakan dalam tulisannya tentang Unicorn yang dipercaya masyarakat kuno Republik Irak itu. Dia menggambarkan bahwa Unicorn bertubuh putih dengan kepala merah tua, dan memiliki mata berwarna biru tua. Didahinya terdapat tanduk, dan serbuk yang terbuat dari tanduk unicorn ini apabila dimasukkan dalam ramuan bisa menjadi penawar racun yang paling mematikan sekalipun.

Belum ada Komentar untuk "Mitos Unicorn di Masyarakat Kuno Tiongkok, Turki, Jepang, dan Irak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel