4 Mitos Gunung Suci Bawakaraeng

gunung bawakareng mountain

Tanggal 30 April 2019, sebuah berita turun yang mengabarkan dua pendaki hilang di gunung Bawakaraeng. Berita-berita senada juga sering menggaung, paling tidak setiap tahun kabar serupa tersiar dari gunung Bawakaraeng. Nah, guna menghindari hal-hal yang tak enak di kemudian hari saat mendaki gunung ini, melengkapi informasi tentang gunung ini tentu sangat penting, baik info tentang jalur pendakian, keadaan cuaca, maupun mitosnya. Untuk itulah, kali ini, saya hadirkan informasi tentang mitos-mitos yang menyelimuti gunung Bawakaraeng.

1. Pasar Anjaya, pasar tempat kumpul dan transaksinya para jin

Sudah tak asing lagi bagi mereka yang sering mendaki gunung mendengar mitos aneh sekitar gunung. Salah satunya adalah keberadaan pasar gaib. Nah di gunung Bawakaraeng juga terdapat pasar gaib atau biasa dikenal dengan pasar Anjaya.
Pasar Anjaya ini berlokasi di area antara gunung Lompobattang dan gunung Bawakaraeng. Kalau kita melihat lokasi yang dimaksud, sebenarnya hanyalah tanah lapang berumput yang dikelilingi pepohonan, dan sangat cocok untuk dijadikan tempat bermalam. Tapi karena mitos bahwa di sanalah tempat di mana jin kala malam berkumpul sehingga menimbulkan suara berisik persis seperti pasar, masyarakat setempat tak menganjurkan para pendaki bermalam di sana.
Anjuran itu tentu guna menghindari dari hal-hal yang tak diinginkan. Pastinya kalian tak mau kan saat hendak tidur diganggu dengan suara keramaian pasar yang tak diketahui sumbernya?
Konon, di suatu malam ada pendaki yang pernah bertransaksi di pasar Anjaya ini. Pendaki itu membeli jaket. Dan di pagi harinya, jaket itu memang masih utuh, hanya saja, uang kembaliannya sudah berubah menjadi daun.

2. Noni, perempuan yang ditemukan tergantung di pohon di pos 3

Noni adalah hantu perempuan yang sejak tahun 1980-an menjadi mitos gunung Bawakaraeng. Noni ini sering muncul di pos tiga gunung Bawakaraeng. Dan konon, di sana jugalah perempuan cantik itu ditemukan meninggal, tergantung di pohon.
Bulan purnama, angin berembus sepoi-sepoi diiringi lolongan anjirng, adalah tanda hantu cantik ini sedang berkeliaran di sekitar gunung. Warga sekitar menyarankan para pendaki supaya jangan muncak atau keluar tenda saat seperti itu.
Meski mitos tentang hantu, bahkan secantik apapun, selalu membuat jantung deg-degan, kabar yang satu ini mungkin bisa meredakan kengerian itu. Nah kabarnya, Noni ini sering membantu para pendaki. Dia kerap menunjukkan jalan bagi pendaki yang tersesat, menemai si pendaki, dan bahkan memberi makanan bagi mereka yang kehabisan perbekalan.

3. Ritual haji di puncak Bawaekaraeng

Salah satu mitos yang paling terkenal tentang gunung satu ini adalah adanya ritual haji di puncak Bawakaraeng. Konon ritual itu bermula dari bisikan gaib yang didapat oleh salah satu warga setempat yang ingin naik haji, tapi karena biaya yang tak cukup dan aturan yang ribet keinginannya itu tak terwujud. Bisikan itu menyuruhnya melakukan ritual hajinya di puncak Bawakaraeng sebagai ganti perjalanannya ke Mekkah.
Mulai saat itulah warga setempat, setiap idul Adha solat di sana dengan membawa makanan seperti beras ketan,daging kambing, ayam, telur sampai buah-buah. Bahkan warga sekitar Bawakaraeng percaya bahwa mereka yang sudah menjejakkan kakinya di puncak Bawakaraeng bisa dibilang hampir sama dengan menunaikan Haji.

4. Yang tak tertulis tentang tata krama mendaki Bawakaraeng

Ada aturan tak tertulis mengenai tata krama yang harus dijaga saat mendaki gunung Bawakaraeng. Di pos tiga, tempat jasad si Noni ditemukan menggantung di ranting pohon, ada larangan mengambil foto dan memakai baju warna merah. Entah apa sebabnya dan apa yang bakal terjadi saat larangan itu diabaikan, belum ada kejelasan.
Selain itu, kata Tata Mandong, sosok yang mengabdikan hidupnya pada hutan dan gunung Bawakaraeng, kalau mau naik gunung Bawakaraeng, sampai pos 8 harus lepas alas kaki. Itu salah satu kepercayaan yang masih diingatnya dari orang-orang jaman dulu. Hal itu secara tidak langsung berkaitan dengan penamaan Bawakaraeng. Bawa memiliki arti mulut, sementara Karaeng adalah orang yang mulia. Orang-orang sekitar gunung percaya bahwa gunung Bawakaraeng adalah tempat suci, dan sebagaimana tempat suci yang ada di dunia ini, Bawakaraeng tak boleh dikotori, dirusak.

Baca juga 10 Misteri Gunung Ciremai, Salah Satu Gunung Paling Angker di Indonesia

Belum ada Komentar untuk "4 Mitos Gunung Suci Bawakaraeng"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel