Kisah Adolf Frederick, Sang Raja yang Menjemput Maut melalui Makan

adolf frederik

Pernahkah kalian membayangkan bahwa makan sampai mampus itu benar-benar ada? Maksudnya, ada orang yang dengan sengaja makan begitu banyak dengan tujuan supaya mati, pernahkah kalian membayangkannya? Nah salah satu yang melakukan aksi gila itu adalah Adolf Frederick, salah satu raja Swedia yang hidup di abad 18 M.

Adolf Frederick, raja Swedia ini, dikenal banyak kalangan bukan karena hasil pemerintahannya yang berlangsung selama dua puluh tahun. Karena memang tidak ada prestasi agung yang tercatat sepanjang Swedia dipimpin olehnya. Nah yang membuat dia terkenal adalah cara bagaimana sang raja ini mengakhiri hidupnya, yaitu dengan makan berbagai macam hidangan yang begitu banyak. Karena kematiannya yang tak biasa itu dia dijuluki “Raja yang Memakan Dirinya Sendiri sampai Mati”.


Adolf Frederick lahir di Gottorp, Schleswig, Jerman pada tanggal 14 Mei 1710. Dia lahir di tengah-tengah keluarga bangsawan. Bapaknya sendiri yaitu Christian Augustus adalah seorang pangeran Eutin, Eutin sekarang menjadi ibu kota Holstein Timur yang terletak di negara bagian Schleswig-Holstein di Jerman Utara. Dan ibunya yaitu Albertina Frederica adalah ratu Jerman.

Adolf Frederick ini anak bungsu, yang termuda, sehingga harapan untuk mewarisi tahta si ayah sedikit tidak mungkin. Namun kenyataan berkata lain. Memang si ayah lebih memilih anak tertua, Charles Augustus, untuk menggantikan posisinya. Namun setahun setelah menggantikan posisi si ayah, Charles Augustus meninggal, dan karena dia tak punya anak, akhirnya naiklah si Adolf Frederick menggantikan kakaknya.

Cara Adolf Frederick untuk menjadi raja pun sungguh aneh. Jadi setelah menggantikan posisi si kakak guna memimpin Eutin, si Adolf Frederick, dipaksa menjadi pewaris tahta kerajaan Swedia supaya Finlandia tidak dilahap oleh Rusia. Jadi ceritanya selama perang Rusia-Swedia yang terjadi tahun 1741-1743, Swedia dikalahkan oleh negara adidaya Rusia dan dipaksa untuk menandatangani Perjanjian Abo. Perang itu sendiri diinisiasi Swedia dalam rangka untuk merebut kembali Finlandia yang telah diduduki Rusia setelah Perang Utara Raya. Kemudian si Ratu Rusia, Elizabeth yang mana adalah bibi dari Adolf Frederick, mengancam bahwa Rusia akan benar-benar mencaplok Finlandia kalau keponakan si ratu yaitu Adolf Frederick tidak dijadikan pewaris tahta Swedia.

Seperti yang sudah dijanjikan, setelah kematian raja Swedia Frederick I, diangkatlah Adolf Frederick menjadi raja baru. Seperti halnya yang sering terjadi dalam setiap kekuasaan, pasti ada satu dua orang atau kelompok yang berusaha mengatur kekuasaan itu. Meskipun statusnya raja, Adolf Frederick tak lebih hanyalah boneka dari Riksdag, sebuah Parlemen Swedia. Sang raja muak dengan posisinya yang dianggap seperti boneka. Akhirnya dia melakukan dua kali usaha perebutan kekuasaan dari Riksdag.

Usaha pertamanya dilakukan pada tahun 1756, yang sering disebut sebagai Kudeta 1756. Kudeta ini dimotori oleh Louisa Ulrika, sang ratu, istri Adolf Frederick, yang bertujuan menghapus Riksdag dan mengangkat Adolf Frederick sebagai raja absolut. Namun rencana kudeta itu sudah terendus oleh pihak Riksdag, kudeta itu pun gagal, dan banyak orang kepercayaan kerajaan yang dieksekusi.

Usaha kedua untuk merebut kekuasaan itu dilakukan Adolf Frederick tahun 1768. Adolf Frederick memanfaatkan peluang Krisis Desember, dia memutuskan menolak menandatangi dokumen negera tertentu dan secara resmi mengajukan pengunduran diri.

Namun, setelah berkumpul guna mengatasi Krisis Desember, Riksdag akhirnya mau tak mau berjanji untuk mengembalikan kekuatan raja. Si raja akhirnya menerima tawaran tersebut, merebut kembali tahtanya dan mengakhiri Krisis Desember itu.

Adolf Frederick, sang raja Swedia, meninggal pada usia enam puluh tahun, tertanggal 12 Februari 1771. Si raja pada malam Fettisdagen, hari Selasa satu hari menjelang pra-Paskah, mengadakan jamuan besar. Pada malam jamuan itu sang raja menyantap lobster, asinan kubis, kaviar, kipper, dan sampanye. Kalian pastinya sudah membayangkan betapa kenyangnya si raja itu. Karena mungkin memang tujuannya bukan mengenyangkan perut melainkan menjemput maut, si raja masih menambah hidangannya dan melahap empat belas porsi semla, makanan khas Swedia saat Fettisdagen yaitu roti gulung yang rasanya manis dan di dalamnya diisi krim. Tak lama setelah melahap semua hidangan mewah itu, sang raja menjemput ajalnya. Beberapa orang percaya bahwa yang membuat si raja mati adalah makanan penutupnya.

Begitulah kisah Adolf Frederick, sang raja yang menjemput maut melalui makan.

Baca juga Mitos dan Fakta Seputar Kegemukan

Referensi:
https://www.britannica.com/biography/Adolf-Frederick
https://www.scoopwhoop.com/Heres-The-Story-Of-King-Frederick-Better-Known-As-The-Ruler-Who-Ate-Himself-To-Death/#.y7pndjif8
https://www.masonrytoday.com/index.php?new_month=5&new_day=14&new_year=2016
https://en.wikipedia.org/wiki/Adolf_Frederick,_King_of_Sweden

Belum ada Komentar untuk "Kisah Adolf Frederick, Sang Raja yang Menjemput Maut melalui Makan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel