9 Fenomena Langit 2018 yang Menakjubkan

Langit yang luas, selalu berisi fenomena-fenomena yang menarik. Terutama fenomena astronomi yang jarang terjadi yang mungkin belum pernah kita lihat. Tahun 2018 ini, akan ada banyak fenomena langit yang akan menghiasi langit Indonesia. Berikut kita simak fenomena langit yang akan terjadi disepanjang tahun 2018 yang sayang jika kamu lewatkan.

1 | Gerhana Bulan Total

blood moon

Bagi pecinta Astronomi, pasti momen ini yang paling ditunggu. Suatu fenomena tertutupnya piringan Bulan oleh bayangan Bumi. Fenomena ini akan menyapa Indonesia pada 31 Januari 2018. Menurut LAPAN semua wilayah Indonesia dapat menyaksikannya, waktu terjadinya gerhana dimulai pukul 18.48 sampai dengan 22.11 WIB. Fenomena ini dapat disaksikan dengan mata telanjang atau tanpa teleskop. Hal menarik lainnya ketika terjadi gerhana adalah penampilan bulan yang akan berubah menjadi merah darah yang mengerikan.

2 | Bulan Biru

blue moon

Mungkin dipikiran Anda bulan biru merupakan fenomena bulan yang akan berwarna biru. Tapi kenyataannya bukanlah demikian, bulan biru atau yang dikenal dengan istilah Blue Moon sebenarnya adalah bulan purnama kedua yang terjadi pada satu bulan. Fenomena ini termasuk langka karena biasanya bulan purnama terjadi 1 kali sebulan. Jadi jika di awal Januari telah terjadi bulan purnama, tanggal 31 Januari 2018 juga terjadi lagi. Begitu juga nanti di bulan Maret tanggal 31, Blue Moon akan muncul kembali.

3 | Hujan Meteor Lyrid

meteor

Hujan meteor Lyrid terjadi di rasi bintang Lyra, sebuah hujan meteor yang terjadi akibat jatuhnya puing puing dari komet C/1861 G1 Thatcher. Hujan meteor Lyrid akan muncul dengan intensitas 20 meteor per jam. Jadi kamu harus sabar menunggu dan jeli saat melihat ke langit. Fenomena langit ini akan terjadi malam tanggal 22 hingga pagi tanggal 23 April 2018.

4 | Hujan Meteor Eta Aquarid

hujan meteror

Hujan meteor Eta Aquarid berasal dari debu komet Halley yang memasuki atmosfer Bumi. Fenomena ini akan terjadi pada tanggal 6 dan 7 Mei 2018 dan dapat dilihat di rasi bintang Aquarius menjelang matahari terbit. Intensitas komet ini cukup deras antara 60 meteor per jam. Cukup menarik untuk ditonton, namun momen ini akan bertepatan dengan fase bulan cembung yang mungkin akan meredupkan kilatan-kilatan meteor kecil.

5 | Oposisi Jupiter

jupiter

Oposisi dalam astronomi berarti 2 posisi benda langit yang saling berlawanan. Dalam hal ini Jupiter dan Matahari akan berada pada posisi berlawanan dan membentuk satu garis lurus. Berkat fenomena ini, jarak Jupiter akan semakin dekat, sekitar 664 juta kilomoter. Kita dapat melihatnya pada 9 Mei 2018, Jupiter akan terbit saat matahari tenggelam berupa bintang terang dan tidak berkedip. Lebih bagus lagi jika diamati dengan teleskop, maka akan terlihat corak atmosfer Jupiter dan beberapa bulan yang mengelilinginya.

6 | Oposisi Saturnus

oposisi saturnus

Selain Jupiter, tahun ini Saturnus juga akan mengalami oposisi pada 27 Juni 2018. Planet bercincin ini akan berada pada jarak terdekatnya dengan Bumi sekitar 1,2 miliar kilometer. Dengan mata telanjang, planet ini akan tampak seperti bintang berwarna kuning keemasan terbit dibawah terangnya Bulan purnama. Tapi, alangkah baiknya jika diamati dengan teleskop supaya terlihat jelas keindahan dari cincin planet tersebut.

7 | Oposisi Mars

mars

Selain oposisi kedua planet tadi, Mars juga akan oposisi dengan matahari pada 27 Juli 2018. Mars akan berada apada jarak terdekat sekitar 55 juta kilometer dari Bumi. Walau terbilang dekat masih butuh teleskop untuk melihat piringan planet ini. Oposisi semua planet ini akan membuat planet dapat diamati dimalam hari. Inilah saat yang cocok untuk observasi planet.

8 | Gerhana Bulan Total

gbt

Bagi yang ketinggalan fenomena Gerhana Bulan Total 31 Januari, masih ada GBT kloter kedua yang terjadi tanggal 28 Juli 2018. Namun kali ini kamu harus siap-siap begadang karena gerhana kali ini berlangsung dini hari. Kronologinya, pukul 00.15 WIB penumbra mulai menutupi Bulan hingga puncaknya pukul 03.20 Bulan tertutup bayangan sepenuhnya dan berakhir pada 4.13 WIB. 

9 | Hujan Meteor Agustus - Desember

meteor deras

Dari Agustus dan Desember 2018 Bumi akan memasuki musim hujan, hujan yang tidak meninggalkan banjir melainkan keindahan. Pertama hujan meteor Perseids yang akan terjadi 12 Agustus 2018. Hujan debu komet Swift-Tuttle ini terjadi di rasi bintang Perseus dengan intensitas sekitar 60 meteor perjam. Kedua, hujan meteor Drakonid yang terjadi 8 Oktober 2018, hanya sekitar 10 meteor perjam di rasi bintang Drako. Ketiga, 5 November, hujan meteor Taurid yang menhasilkan 10 meteor/jam. Keempat, hujan meteor Leonid yang terjadi tanggal 17 November 2018. Dan yang terakhir hujan meteor Geminid yang terjadi 13 Desember - 14 Desember 2018, hujan meteor Geminid dianggap yang paling deras, karena bisa menjatuhkan 120 meteor per jam dengan warna yang bervariasi.

1 Komentar untuk "9 Fenomena Langit 2018 yang Menakjubkan"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel