Aura Kemistisan Gunung Jimat

gunung jimat

Gunung Jimat. Dari namanya pasti kalian sudah merasakan aura kemistisannya. Nah gunung yang berdiri di desa Mendelem, kecamatan Belik, Pemalang ini memang diakui keseramannya. Salah satu sebabnya adalah, di pucuk gunung ini ada makam tua. Nah siapa yang dimakamkan di atas gunung itu dan mitos apa lagi yang tersebar tentang gunung satu ini, baca sampai habis yah.

1. Batu misterius dari Pemalang ke Sumatera

Mitos batu yang tiba tiba menghilang entah ke mana ini, masih menjadi misteri bagi warga sekitar bukit Mendelem. Batu besar yang hilang ini sebelumnya berada di sebelah makam keramat. Ceritanya ada salah seorang warga Mendelem yang mengunjungi makam keramat itu, dan dia kaget batu yang dulunya ada di sebelah makam hilang. Sebelum hilang batu itu memang mencolok karena ukurannya yang besar sehingga para warga akan tahu kalau batu itu tidak di tempatnya yang semula. Dan saat sudah tidak berada di sana, batu itu menyisakan lubang besar bekas batu itu dulunya berada.
Yang menarik dari mitos batu besar yang hilang tak jelas rimbanya ini adalah kelanjutannya.

 Ceritanya ada warga setempat yang bekerja di Sumatera. Warga Mendelem  yang bekerja di Sumatra itu suatu hari melihat batu yang sama persis dengan batu yang berada di desanya dulu. Dia kaget melihat batu itu, bagaimana mungkin batu sebesar itu pindah dari Pemalang, Jawa Tengah, ke Sumatera. 

Ya memang kalau dinalar, bisa saja ada orang yang memindahkan batu besar itu, tapi pertanyaannya siapa yang kurang kerjaan memindahkan batu sebesar itu dan membawanya sampai ke Sumatra dan tanpa sepengetahuan warga sekitar? Dan mitos ini sudah lama dipercaya oleh warga Mendelem dari generasi ke generasi.

2. Gunung Jimat

Penyebutan Bukit Mendelem dengan gunung Jimat tidak asal asalan. Karena memang di bukit Mendelem ini dulunya jadi tempat keramat untuk menyimpan barang barang pusaka. Para warga sekitar juga percaya bahwa azimat dan pusaka itu masih ada di sana. Menurut cerita warga sekitar, pusaka pusaka itu adalah sumber kekuatan, keagungan, dan kewibawaan yang diperlukan oleh para pemimpin.  Sehingga tak jarang orang orang yang berhasrat menjadi pemimpin berziarah ke bukit Mendelem. Nah yang menarik adalah, menurut penuturan para sesepuh desa, bahkan Presiden Sukarno dan Presiden Suharto dulu pernah mengunjungi bukit Jimat. 

3. Nyai Rantan Sari, Mbah Tunggul Wulung, Rahiyangta Panaraban, Raden Patah, dan Damar Wulan; tokoh-tokoh keramat yang menyelubungi bukit Mendelem

Nyai Rantan Sari sari terkenal dengan kecantikannya. Beliau konon berasal dari Solo, ada juga yang mengatakan beliau adalah titisan Nyai Roro Kidul. Nyai Rantan Sari ini dulunya sering bepergian tak menentu, untuk menghindari kejaran Raja Buto yang berkeinginan melamarnya. Memang mitos Nyai Rantan Sari sangat fenomenal di daerah Bumiayu, Brebes, Slawi, dan Tegal, namun warga desa Mendelem percaya bahwa sosok Nyai Rantansari hadir di bukit Mendelem. Para warga Mendelem mengatakan sosok Nyai Rantan Sari ini berpenampilan dengan memakai baju nyampingan khas Jawa Kuno dan selalu menggunakan selendang.

Sementara Mbah Tunggul Wulung, menurut warga setempat, adalah bapak sekaligus guru Raden Damarwulan. Warga setempat percaya bahwa sosok Mbah Tunggul Wulung mendiami bukit Mendelem. Beliau, menurut cerita orang orang Mendelem, selalu memakai pakaian Jawa, menggunakan ikat kepala, dan juga memiliki sorot mata yang sangat tajam. 

Nah di atas bukit Mendelem, ternyata ada makam yang dipercaya warga sekitar sebagai makam Rahiyangta Panaraban. Siapa itu Rahiyangta Panaraban? Beliau konon adalah raja kerajaan Jawa yang berada di Pemalang. Nah dua presiden pertama Indonesia, Presiden Sukarno dan Suharto, saat mengunjungi bukit Mendelem, konon mereka menziarahi makam Rahiyangta Panaraban.Selain itu bukit Mendelem juga dipercaya menjadi petilasan Raden Patah dan Damar Wulan. 

Bagaimana itu bukit nggak mistis, lah ternyata bukit itu dikelilingi nama nama mistis tokoh tokoh Jawa. 

4. Ritual pesugihan

Nah ini yang ditunggu-ditunggu; tempat pesugihan. Di bukit itu terdapat sebuah gua yang kata orang orang disebut gua Gogok. Gua gogok penembahan gunung Jimat ini, katanya adalah tempat pesugihan. Entah bagaimana ritualnya, yang jelas tempat itu sering didatangi orang orang yang ingin kaya secara mendadak. 

5. Izin dulu kalau ingin menginap dan dilarang pakai sepatu saat tidur

Bukit Mendelem memang tidak terlalu tinggi, hanya sekitar 1450 meter di atas permukaan air laut, sehingga jarang ada orang yang berkunjung sampai menginap di sana. Tapi warga sekitar mewanti kalau mau menginap hendaknya ijin terlebih dahulu, maksudnya ijin di sini adalah ijin kepada penghuni bukit Mendelem. Ya apalagi kalau bukan untuk keselamatan kita. Pun mereka mewanti-wanti supaya tidak memakai sepatu saat tidur di sana.

Belum ada Komentar untuk "Aura Kemistisan Gunung Jimat"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel